BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan Imdaad Hamid kembali mempertegas tentang konsep Madinatul Iman yang sedang digaungkan. Konsep ini, kata dia, merupakan tekad dan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang beriman, di tengah heterogenitas suku dan agama serta kemajuan zaman. “Jadi harus dipahami, Madinatul Iman itu bukan proyek, tapi sebuah tekad,” katanya, usai Refleksi Balikpapan Madinatul Iman dan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1413 H, di Balikpapan Sport and Conventions Center (BSCC) kemarin.
Dia menjelaskan, untuk mewujudkan cita-cita ini harus dimulai setahap demi setahap. Mulai meningkatkan perbuatan baik dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan yang lebih luas. Dia juga meminta agar dalam konteks Madinatul Iman jangan dihubung-hubungkan dengan masih adanya praktik prostitusi, maupun kemaksiatan lainnya di kota ini. “Ada yang baik dan buruk itu sunatullah. Yang harus kita lakukan saat ini adalah mengurangi keburukan,” tuturnya.
Imdaad menambahkan, konsep ini juga sudah tertuang dalam beberapa program pemkot. Misalnya, pembangunan Balikpapan Islamic Center (BIS) hingga rencana pembangunan Christian Center. “Untuk Christian Center sudah ada konsepnya,” terangnya.
Dalam refleksi yang berlangsung dari pukul 09.00 Wita hingga saat makan siang itu, Imdaad Hamid memberi paparan tentang Madinatul Iman kepada undangan yang umumnya dari ketua-ketua RT, para lurah, dan kelompok pengajian. Hadir juga sebagai pembicara Ustaz Iksan Tanjung dari Jakarta, dari Kota Minyak ada Ustaz Hasan Firdaus dan Satria Iman Pribadi. (far)